Pemerintah Subsidi Elpiji dan BBM Membekak Jadi Rp 75 Triliun
Ilutrasi: Contoh subsidi lpg 3kg tidak tepat sasaran, tampak mobil pangkalan gas sedang menjual barang subsidi pada toko di Karawang (photo Iman S./LK)
|
Jakarta l lingkarkonsumen.com - Anggaran subsidi energi hingga Oktober 2018 telah melampaui pagu anggaran yang ditetapkan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan realisasi belanja subsidi energi sampai Oktober 2018 mencapai Rp 160,36 triliun, lebih tinggi dari pagu anggaran Rp 156,23 triliun.
"Subsidi naik tinggi kita telah bayar keseluruhan Rp 160,4 triliun atau 102,6% dari pagu atau tumbuh 56,2%," kata Sri Mulyani saat Konfrensi Pers APBN KITA di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (15/11/2018).
"Subsidi naik tinggi kita telah bayar keseluruhan Rp 160,4 triliun atau 102,6% dari pagu atau tumbuh 56,2%," kata Sri Mulyani saat Konfrensi Pers APBN KITA di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (15/11/2018).
Belanja subsidi energi untuk BBM (bahan bakar minyak) dan elpiji mencapai Rp 75,3 triliun atau 160,7% dari pagu yang sebesar Rp 46,9 triliun. Jika dihitung, maka ada kenaikan Rp 28,4 triliun.
"Karena ini menyelesaikan kewajiban tahun lalu, sehingga naik besar," jelas Sri Mulyani, dikutip dari detikfinance.
"Karena ini menyelesaikan kewajiban tahun lalu, sehingga naik besar," jelas Sri Mulyani, dikutip dari detikfinance.
Untuk subsidi listrik, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan hingga Oktober 2018 baru mencapai Rp 42,1 triliun atau 88,3% dari pagu Rp 47,7 triliun.
By : Eddy