Dua Insiden Pesawat, Penumpang Sriwijaya Air dan Lion Air Trauma
Para penumpang Sriwijaya SJ589 tujuan Makassar-Jakarta saat turun dari pesawat di Bandara Hasanuddin Makassar akibat tidak adanya kejelasan keberangkatan (16/11/2018)
|
lingkarkonsumen.com - Dua insden pesawat yang menghebohkan publik terjadi dalam 2 hari terakhir.
Insiden tersebut dialami oleh maskapai Sriwijaya Air di Bandara Internasional Sultan Hassanuddin Makassar dan Lion Air JT 561 di Solo, Jawa Tengah.
Sriwijaya Air
Insiden tersebut dialami oleh maskapai Sriwijaya Air di Bandara Internasional Sultan Hassanuddin Makassar dan Lion Air JT 561 di Solo, Jawa Tengah.
Sriwijaya Air
Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 589 tujuan Makassar-Jakarta dijadwalkan mengudara pada pukul 17.45 WIT.
Akan tetapi, pesawat mengalami kendala teknis hingga membuat para penumpang mengamuk.
Lantaran hingga pukul 21.00 WIT pesawat tak kunjung terbang.
Pesawat yang menuju landasan pacu bahkan sempat kembali ke parkiran.
Para penumpang yang berada di dalam pesawat mengamuk dan memaksa turun.
Saat itu pilot mengatakan jika ada kendala teknis pada pesawat.
"Ada kendala elektrikal pada pesawat, sehingga penumpang diminta untuk tetap berada di dalam sambil menunggu perbaikan," ujar pilot, seperti yang terdengar dari pengeras suara, dikutip dari Kompas.com.
Seorang penumpang mengaku trauma dengan kejadian yang dialami oleh Lion Air JT 610, di mana pesawat Jatuh setelah ada kendala teknis.
"Bapak tahu ndak, pesawat Lion yang jatuh itu sebelumnya sudah ada kendala seperti ini di Manado dan Denpasar. Kami ini manusia, punya keluarga yang menunggu di rumah, bukan barang," kata salah satu penumpang, saat bersitegang dengan petugas.
Petugas sempat menyebut pesawat sudah diperbaiki dan baik-baik saja dan meminta para penumpang kembali ke kabin.
Akan tetapi penumpang tetap ngotot dan marah serta minta ganti pesawat.
Lion Air
Insiden kedua dialami oleh Pesawat Lion Air JT 561.
Pesawat dengan tujuan Solo-Jakarta gagal terbang dari Bandara Adi Soemarmo Boyolali pada Jumat (16/11/2018).
Diinformasikan Tribun Jateng, pesawat yang membawa 102 penumpang itu awalnya sudah akan mengudara.
Akan tetapi pilot mendadak membatalkan penerbangan.
Humas Bandara Adi Soemarmo Boyolali Danardewi mengatakan jika indikator pesawat adalah penyebabnya.
"Ada gangguan indikator. Tapi sekarang sudah bisa ditangani," kata dia.
Para penumpang kemudian dialihkan dengan penerbangan selanjutnya, sementara 8 orang lainnya memilih membatalkan kepergian.
"Sudah tertangani. Dialihkan ke penerbangan selanjutnya. Lion Air JT 537," ungkapnya.
Sementara itu, dikutip dari Tribun medan, Station Manajer Lion Air Bandara Adi Soemarmo Aditya Yuda mengatakan sebelum batal terbang, pesawat JT 561 sempat delay.
"Pesawat harus return to appron (RTA), ada persoalan teknis yang terjadi di pesawat," ujarnya.
Seorang penumpang bernama Okta Risa Sukmana sempat menceritakan kejadian di lokasi.
Menurutnya, saat itu pesawat sudah jalan kencang, tetapi mendadak melambat saat mau naik.
"Pesawatnya sudah jalan kencang mau terbang. Pas mau naik itulah, tiba-tiba pesawat kembali melambat lagi, dan pilot menyampaikan ada kendala teknis melalui speaker dan kembali ke bandara lagi," kata Okta.
Okta bahkan mengaku sempat trauma hingga memilih membatalkan penerbangan.
"Saya batalkan jadinya penerbanganya. Saya trauma dengan kejadian itu. Apalagi pesawat Lion Air baru jatuh kemarin," sambungnya.
Ia pun mengaku bersyukur pilot membatalkan penerbangan.
Akan tetapi, pesawat mengalami kendala teknis hingga membuat para penumpang mengamuk.
Lantaran hingga pukul 21.00 WIT pesawat tak kunjung terbang.
Pesawat yang menuju landasan pacu bahkan sempat kembali ke parkiran.
Para penumpang yang berada di dalam pesawat mengamuk dan memaksa turun.
Saat itu pilot mengatakan jika ada kendala teknis pada pesawat.
"Ada kendala elektrikal pada pesawat, sehingga penumpang diminta untuk tetap berada di dalam sambil menunggu perbaikan," ujar pilot, seperti yang terdengar dari pengeras suara, dikutip dari Kompas.com.
Seorang penumpang mengaku trauma dengan kejadian yang dialami oleh Lion Air JT 610, di mana pesawat Jatuh setelah ada kendala teknis.
"Bapak tahu ndak, pesawat Lion yang jatuh itu sebelumnya sudah ada kendala seperti ini di Manado dan Denpasar. Kami ini manusia, punya keluarga yang menunggu di rumah, bukan barang," kata salah satu penumpang, saat bersitegang dengan petugas.
Petugas sempat menyebut pesawat sudah diperbaiki dan baik-baik saja dan meminta para penumpang kembali ke kabin.
Akan tetapi penumpang tetap ngotot dan marah serta minta ganti pesawat.
Lion Air
Insiden kedua dialami oleh Pesawat Lion Air JT 561.
Pesawat dengan tujuan Solo-Jakarta gagal terbang dari Bandara Adi Soemarmo Boyolali pada Jumat (16/11/2018).
Diinformasikan Tribun Jateng, pesawat yang membawa 102 penumpang itu awalnya sudah akan mengudara.
Akan tetapi pilot mendadak membatalkan penerbangan.
Humas Bandara Adi Soemarmo Boyolali Danardewi mengatakan jika indikator pesawat adalah penyebabnya.
"Ada gangguan indikator. Tapi sekarang sudah bisa ditangani," kata dia.
Para penumpang kemudian dialihkan dengan penerbangan selanjutnya, sementara 8 orang lainnya memilih membatalkan kepergian.
"Sudah tertangani. Dialihkan ke penerbangan selanjutnya. Lion Air JT 537," ungkapnya.
Sementara itu, dikutip dari Tribun medan, Station Manajer Lion Air Bandara Adi Soemarmo Aditya Yuda mengatakan sebelum batal terbang, pesawat JT 561 sempat delay.
"Pesawat harus return to appron (RTA), ada persoalan teknis yang terjadi di pesawat," ujarnya.
Seorang penumpang bernama Okta Risa Sukmana sempat menceritakan kejadian di lokasi.
Menurutnya, saat itu pesawat sudah jalan kencang, tetapi mendadak melambat saat mau naik.
"Pesawatnya sudah jalan kencang mau terbang. Pas mau naik itulah, tiba-tiba pesawat kembali melambat lagi, dan pilot menyampaikan ada kendala teknis melalui speaker dan kembali ke bandara lagi," kata Okta.
Okta bahkan mengaku sempat trauma hingga memilih membatalkan penerbangan.
"Saya batalkan jadinya penerbanganya. Saya trauma dengan kejadian itu. Apalagi pesawat Lion Air baru jatuh kemarin," sambungnya.
Ia pun mengaku bersyukur pilot membatalkan penerbangan.
Sumber : TribunWow.com