Dr. KH. Abdul Wahid Maktub: PT Harus Mampu Hadapi Perkembangan Teknologi
Staf Khusus Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti),
Dr. KH. Abdul Wahid Maktub |
Karawang l lingkarkonsumen.com - Staf Khusus Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Dr. KH. Abdul Wahid Maktub sebut jika semua Perguruan Tinggi (PT) baik swasta maupun negeri harus bisa menghadapi perkembangan teknologi.
"Tidak ada pilihan lain, semuanya harus siap, semua stackoholder baik itu pemerintah masyarakat dan perguruan tinggi dosen dan mashasiswa harus memiliki kesadaran baru budaya baru, yang jauh lebih aktif jauh lebih responsif untuk bisa bertahan di masa depan," ujar Abdul Wahid Staf Khusu Kemenristekdikti di Unsika, Rabu (7/11).
Abdul mengatakan, teknologi sebelumnya bisa menjadi usang, dan keusangan itu akan menimpa semua lini kehidupan.
"Kita semua menyaksikan untuk mengatasi ini bagaimana kita memanfaatkan perubahan itu agar menjadi positif dan oleh karena itu respon kita harus benar dan tepat jangan sampai salah. Kalau salah kita akan mengalami kemunduran, kalau respon kita benar tepat maka akan mengalami kemajuan, dan ahirnya menjadi kemakmuran dan kesejahteraan bagi kita semua," katanya.
Dalam tiga tahun ini pemerintah sudah melakukan pembenahan dan perbaikan sehingga apabila 4 tahun lalu tidak ada satupun perguruan tinggi di Indonesia ini yang masuk Universitas kelas dunia.
"Alhamdulillah tahun 2018 ini ITB dan UI masuk rengking 500 besar dunia," katanya.
Pasalnya tidak menutup kemungkinan waktu yang tidak terlalu lama akan ada kembali lagi perguruan tinggi lain yang tidak hanya Perguruan Tinggi Swasta dan Perguruan Tinggi Negeri.
"Kita harus lakukan pembenahan secara serius besar-besaran ditambah dari sisi regulasi adaministrasi supaya lebih jauh efisien, efektif agar dunia kampus mulai respoinsif terhadap dunia perubahan yang tidak hanya menimpa dunia lokal tetapi dunia secara global," tandasnya.
Sejalan dengan dinamika kemajuan ilmu teknologi lanjut Abdul, sekarang semuanya telah menggunakan revolusi industri robotisasi, oleh karena itu perguruan tinggi fakultas pertanian khususnya harus siap.
"Kita sebagai wilayah penghasil pangan, kecukupan pangan harus maksimal. Sehingga fakultas pertanian juga bertanggung jawab untuk memberikan kontribusi untuk melakukan pembenahan sehingga kita tidak lagi tergantung dunia luar seperti adanya inpor," paparnya.
By : Eddy