PT. Pertamina harus evaluasi ulang pendistribusi gas subsidi 3kg
Karawang l lingkarkonsumen.com - PT. Pertamina harus segera mengevaluasi ulang pendistribusian gas subsidi 3 kg, mengingat kondisinya semangkin semeraut, tidak sesuai dengan aturan normatif yang telah disepakati.
Hasil investigasi yang dilakukan tim lingkarkonsume.com dilapangan, banyak ditemukan penyimpangan pendistribusian gas subsidi 3kg kepada masyarakat yang tidak berhak.
Kondisi ini mungkin saja keuntungan yang diberikan PT. Pertamina masih kurang, hal itu diperoleh informasi dari beberapa pelaku usaha mitra usaha PT. Pertamina baik itu agen maupun pangkalan. “bahwa keuntungan yang kami terima tidak cukup untuk menutupi biaya operasional, keterangan dari agen yang memiliki 40 pangkalan tersebar diwilayah kabupaten Karawang. Dimana kami harus ngirim gas keujung pantai Tanjungpakis hal itu bila dihiitung-hitung hasilnya paspasan dengan biaya operasional” ungkapnya.
Pantauan tim investigasi disepanjang jalan wilayah Kabupaten Karawang - banyak ditemukan penyimpangan distribusi contoh kasus adalah pangkalan milik agen PT. SPI dimana pangkalan yang berada salah satu desa wilayah kecamatan Telukjambe Timur, pangkalan tersebut mengirim gas melon kewilayah beda kecamatan yaitu wilayah kecamatan Majalaya.
Kalau hal itu dilakukan oleh agen sah-sah saja karena memang tugas agen adalah mengirim gas subsidi kesetiap pangkalan yang berbeda kecamatan, ujar salah satu pemilik pangkalan yang indentitasnya minta tidak ditulis, Jumat (12/10/18).
Dimana menurut pengakuan dari sopir pic up warna hitam bernomor polisi T 8921 DU sedikitnya mengakut 100 tabung gas melon 3kg, tanpa dibekali dokumen resmi pengiriman dan surat ijin mobil untuk angkutan gas.
Menurut sopir bahwa gas tersebut milik ibu Sri pangkalan di Perum Bintang Alam Telukjambe Timur akan dikirim ke kampung Babaton RT.08/03 desa Sarikaya, kecamatan Majalaya, Karawang.
Pemilik pangkalan bernama ibu Sri mengakui bahwa gas yang angkut oleh sopir adalah miliknya yang akan dikirim ke pangkalan Jamrodin dikampung Babaton, biasa gas dikirim pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu dititipkan dirumah ketua RT setempat, bahkan sudah ada persetujuan kepala desa, ujar RT setempat.
Keterangan dari ketua RT. 08 bahwa gas tersebut dikirim dari pangkalan Sri untuk pangkalan Jamrodin milik suaminya Sri sendiri, dimana pangkalan tersebut dahulu punya Sopyan, paparnya.
Agen PT. SPI membenarkan adanya pangkalan yang bernama Jamrodin dikampung Babaton, desa Sarikaya kecamatan Majalaya. Pengiriman gas dilakukan setiap hari dari hari Senin sampai Sabtu dengan jumlah kuota sehari 85 tabung, hanya saja pengiriman tidak langsung oleh PT. SPI melalui Sri pemilik pangkalan diperum bintang alam, ujar Aan cheker dari PT. SPI.
Pantauan tim menemui Pangkalan Sri mengambil gas dari agen PT. SPI menggunakan sepeda motor roda tiga (Cator), tim kami mencoba mengikuti ternyata Sri tidak membawa gas nya kepangkalan miliknya, akan tetapi Sri mengover gas tersebut ke mobil pic up warna putih persis didepan komplek perum Peruri, dugaan kuat akan dijual ketoko pengecer.
Saat kami mencoba menanyakan via whatsapp nya, bahwa gas tersebut mau dibawa kemana..? Dengan merasa tidak bersalah Sri menjawab. “tidak ada masalah gas mau dijual dilain desa, asalkan bukan dari kecamatan Cikampek ke Karawang atau dari Karawang ke Cilamaya, jawabnya, Jumat (12/10/18)
By : Iman S