Bupati Purwakarta: Siswa Akan Mendapatkan Tambahan Pengetahuan Kitab Kuning
 |
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika (dok/LK).
|
Purwakarta l lingkarkonsumen.com - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, akan meningkatkan pengetahuan siswa yang beragama Islam untuk mendalami Al-Quran dan sejumlah "kitab kuning".
"Program pendalaman Al-Quran dan kitab kuning bagi ini pelajar Muslim di Purwakarta ini sebenarnya sudah berjalan atas gagasan bupati sebelumnya (Dedi Mulyadi). Kami akan optimalkan lagi program ini," kata Bupati Anne Ratna Mustika di Purwakarta, Senin.
Ia mengatakan, pendalaman Al-Quran dan kitab kuning tersebut menjadi pendidikan tambahan di sekolah bagi pelajar Muslim. Kegiatan ini bisa terlaksana atas kerja sama antara Kementerian Agama Purwakarta, Majelis Ulama Indonesia dan Dinas Pendidikan Purwakarta.
"Pada 2019 kami sepakat untuk membuat kelas khusus pendalaman mengaji kitab kuning dan Al-Quran, setelah jam belajar. Jadi semacam ekstrakulikuler," katanya.
Menurut dia, guru pengajar di kelas khusus ini harus mempunyai kompetensi, yang nantinya didatangkan dari Kementerian Agama atau Majelis Ulama Indonesia Purwakarta.
"Tempat belajarnya, masih berada di dalam sekolah. Jadi, selayaknya ekstrakurikuler pelajaran agama tambahan," kata dia.
Untuk anggaran program tersebut, katanya, Pemkab Purwakarta melalui Dinas Pendidikan Purwakarta telah menyiapkannya.
"Program pendalaman Al-Quran dan kitab kuning bagi ini pelajar Muslim di Purwakarta ini sebenarnya sudah berjalan atas gagasan bupati sebelumnya (Dedi Mulyadi). Kami akan optimalkan lagi program ini," kata Bupati Anne Ratna Mustika di Purwakarta, Senin.
Ia mengatakan, pendalaman Al-Quran dan kitab kuning tersebut menjadi pendidikan tambahan di sekolah bagi pelajar Muslim. Kegiatan ini bisa terlaksana atas kerja sama antara Kementerian Agama Purwakarta, Majelis Ulama Indonesia dan Dinas Pendidikan Purwakarta.
"Pada 2019 kami sepakat untuk membuat kelas khusus pendalaman mengaji kitab kuning dan Al-Quran, setelah jam belajar. Jadi semacam ekstrakulikuler," katanya.
Menurut dia, guru pengajar di kelas khusus ini harus mempunyai kompetensi, yang nantinya didatangkan dari Kementerian Agama atau Majelis Ulama Indonesia Purwakarta.
"Tempat belajarnya, masih berada di dalam sekolah. Jadi, selayaknya ekstrakurikuler pelajaran agama tambahan," kata dia.
Untuk anggaran program tersebut, katanya, Pemkab Purwakarta melalui Dinas Pendidikan Purwakarta telah menyiapkannya.
By : Mahendra
