Jawa Barat Tak Perlu Beras Impor
Bandung l lingkarkonsumen.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menyatakan Provinsi Jawa Barat tidak memerlukan beras impor karena masih memiliki persediaan yang cukup hingga tiga bulan ke depan.
"Karena menurut Bulog persediaan (beras) tiga bulan ke depan cukup, maka untuk Jawa Barat tidak perlu dikirim beras impor," kata Aher, usai meluncurkan program Bansos Rastra di Gedung Sate, Bandung, Senin (22/1).
Ia menuturkan kecukupan stok beras itu berdasarkan informasi dari Kantor Bulog Divre III Jawa Barat. "Tapi kalau sudah tidak cukup lagi, di lapangan jelas-jelas ada kekurangan, ya mau tidak mau beras impor sebagai penyelesaian gejolak pangan," kata dia.
Ia berharap tidak ada penimbunan yang memengaruhi ketersediaan beras di pasaran. Dengan demikian, gejolak harga bisa dihindari. "Kalau ada laporkan ke polisi. Kejahatan besar itu," kata Aher.
Untuk menstabilkan harga beras, kata Aher, Bulog Jabar telah melakukan operasi pasar. Adapun hingga saat ini sudah menggelontorkan 23 ton beras.
Pada kesempatan berbeda, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat melaporkan panen raya Jawa Barat pada Januari ini berlangsung sukses dan surplus. Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat Hendy Jatnika mengatakan dari luas areal 926.917 hektare, sebanyak 90.000 hektare panen pada Januari 2018. dan akan menghasilkan gabah kering giling (GKG) 532.000 ton atau setara dengan beras 333.000 ton.
Adapun pada Februari, jumlah lahan panen naik menjadi 162.000 hektare yang diperkirakan menghasilkan 938.000 ton GKG atau setara dengan beras 600.000 ton. Pada Maret, panen diperkirakan sebanyak 279.000 hektare dengan hasil 1,632 juta ton GKG atau setara beras 1,024 juta ton.
Hendy mengatakan puncak panen akan terjadi pada Juli dengan jumlah yang sama seperti Maret. Setelah itu akan terjadi pergantian tanaman palawija karena memasuki musim kemarau. "Produksi padi diperkirakan masih akan mencapai kurang lebih 7,85 juta ton. Rata-rata Jawa Barat mengonsumsi kurang lebih 100 kg per kapita per tahun, di atas angka yang ditetapkan Badan Ketahanan Pangan hanya 89,7 kg. Konsumsi Jawa Barat bisa lebih tiga juta ton beras per tahunnya," katanya.(B1)
"Karena menurut Bulog persediaan (beras) tiga bulan ke depan cukup, maka untuk Jawa Barat tidak perlu dikirim beras impor," kata Aher, usai meluncurkan program Bansos Rastra di Gedung Sate, Bandung, Senin (22/1).
Ia menuturkan kecukupan stok beras itu berdasarkan informasi dari Kantor Bulog Divre III Jawa Barat. "Tapi kalau sudah tidak cukup lagi, di lapangan jelas-jelas ada kekurangan, ya mau tidak mau beras impor sebagai penyelesaian gejolak pangan," kata dia.
Ia berharap tidak ada penimbunan yang memengaruhi ketersediaan beras di pasaran. Dengan demikian, gejolak harga bisa dihindari. "Kalau ada laporkan ke polisi. Kejahatan besar itu," kata Aher.
Untuk menstabilkan harga beras, kata Aher, Bulog Jabar telah melakukan operasi pasar. Adapun hingga saat ini sudah menggelontorkan 23 ton beras.
Pada kesempatan berbeda, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat melaporkan panen raya Jawa Barat pada Januari ini berlangsung sukses dan surplus. Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat Hendy Jatnika mengatakan dari luas areal 926.917 hektare, sebanyak 90.000 hektare panen pada Januari 2018. dan akan menghasilkan gabah kering giling (GKG) 532.000 ton atau setara dengan beras 333.000 ton.
Adapun pada Februari, jumlah lahan panen naik menjadi 162.000 hektare yang diperkirakan menghasilkan 938.000 ton GKG atau setara dengan beras 600.000 ton. Pada Maret, panen diperkirakan sebanyak 279.000 hektare dengan hasil 1,632 juta ton GKG atau setara beras 1,024 juta ton.
Hendy mengatakan puncak panen akan terjadi pada Juli dengan jumlah yang sama seperti Maret. Setelah itu akan terjadi pergantian tanaman palawija karena memasuki musim kemarau. "Produksi padi diperkirakan masih akan mencapai kurang lebih 7,85 juta ton. Rata-rata Jawa Barat mengonsumsi kurang lebih 100 kg per kapita per tahun, di atas angka yang ditetapkan Badan Ketahanan Pangan hanya 89,7 kg. Konsumsi Jawa Barat bisa lebih tiga juta ton beras per tahunnya," katanya.(B1)
By : Juned
Sumber : Antara