Petani Karawang Demo Kantor Bupati
Para petani Sekarwangi, Rawamerta saat melakukan aksi demo di depan Kantor Bupati Karawang, Kamis,(14/12) mereka menuntut ganti rugi akibat gagal panen. (Dok/dang) |
Karawang | lingkatkonsumen.com -Puluhan petani asal Desa Sekarwangi, Kecamatan Rawamerta, Karawang, melakukan aksi unjuk rasa di di depan Kantor Bupati Karawang, Kamis, (14/12).
Aksi petani yang didampingi sejumlah aktivis pro petani menyusul atas kejadian serangan virus Jong dan hama wereng yang menyerang area pertanian. Dan kehadiran mereka di sana (Plaza pemda) adalah menuntut ganti rugi ke pihak Pemkab Karawang dan mengklaim asuransi petani.
Akibat serangan virus Jong dan hama wereng, petani mengaku menderita kerugian materi. Tak cukup sampai disitu, serangan virus yang mematikan tanaman juga membuat nasib para petani terancam terlilit hutang ke pihak bank selaku kreditur pemberi pinjaman modal biaya tanam.
Dalam orasinya, salah seorang pengunjuk rasa dari aktivis pro tani, Deden Sofyan ia menyuarakan rasa keprihatinannya terhadap kondisi nasib para petani di Karawang yang dialami saat ini. Kejadian ini, menurutnya, adalah merupakan bentuk kegagalan pemerintah Kabupaten Karawang di bawah pimpinan Cellica Nurachdiana,” Untuk membantu beban nasib petani, bupati harus mencarikan solusi ,” teriaknya melalui pengeras suara.
Ditempat yang sama salah seorang tokoh tani Desa Sekarwangi, Haji Karsim dirinya mengaku kedatangannnya bersama petani lainnya ke Pemkab Karawang, hanya ingin meminta solusi ke pihak pemkab atas kerugian yang diderita petani akibat adanya serangan virus Jong dan hama yang melumat habis tanaman,” Kami datang ke sini akan menuntut ganti rugi ke pihak pemkab Karawang dan mencari solusi kepada bupati,”kata Haji Karsim kepada Lingkarkonsumen.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, areal pertanian miliknya seluas tujuh hektar usia ditanam padi selama tiga puluh hari ludes oleh hama dan virus Jong. Kerugian yang dialami dia atas biaya produksi tanam dengan biaya mencapai delapan juta rupiah perhektar,
” Kami sudah dua kali tanam, keduanya gagal akibat hama.
Sedangkan untuk biya produksi tanam, uangnya hasil pinjam dari Bank dan pengembalian ke Bank jatuh tempo pada bulan Pebuari saat musim panen. Tapi, kalau panennya gagal kami harus membayar pinjaman ke pihak Bank pake apa?. Ini yang menjadi beban dan pikiran bagi para petani,
”Keluhnya seraya dia mengatakan, di Desa Sekarwangi ada sekitar 250 hektar sawah yang terserang virus jong dan hama wereng.
Dalam aksi petani, perwakilan dari aksi diterima oleh Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perternakan (Distanhutnak) Kab. Karawang Hanafi Chaniago, dan, Kasat Pol-PP Asip. Sedangkan orang nomor satu di kota “Lumbung Padi” Karawang, Cellica Nurahcdiana tengah tak berada di kantor.
Dihadapan perwakilan petani, menurut Hanfi Caniago pihaknya akan membantu kesulitan yang tengah dihadapi oleh para petani. Bantuan pupuk dan benih akan segera disalurkan kepada petani.
Tentunya, Terkait bantuan kepada petani, kata Hanafi pihaknya akan melayangkan surat kepada pemerintah pusat melalui
Kementrian Pertanian,” Kita akan usahakan soal bantuan pupuk dan benih, secepatnya.
Soal pinjaman petani ke pihak Bank, kami juga akan melakukan koordinasi agar pengembalian pinjaman tidak membebankan petani,”ujar Hanfi.
By : Endang Syarifudin