Jembatan Baringkung Purwamekar Warisi Sejarah Budaya
Kades Purwamekar, Hj. Emih Fitriah ditengah-tengah masyarakat dan terlihat khusus mengikut acara syukuran dan selamatan atas rampunganya pembangunan “Jembatan Baringkung” (Dok/Dang) |
Karwang | lingkarkonsumen.com - Masyarakat Desa Purwamekar, Kecamatan Rawamerta, Karawang hingga kini masih menyimpan serta memegang teguh adat, tradisi dan budaya, yang diturunkan oleh para leluhur merka.
Salah satu yang masih dipegang teguh oleh masyarakat desa tersebut, adalah tradisi gotong royong dalam membangun toleransi beragam kebersamaan.
Maka tak heran, sikap toleransi, kebersamaan membangungotong royong diperlihatkan oleh mereka. Hal itu terlihat dengan telah usainya dibangun “Jembatan Baringkung” yang menelan anggaran senilai Rp.1,8 Miliar lebih.
Ratusan warga mulai dari anak-anak hingga dewasa serta pria dan wanita mereka berbondong-bondong dan antusias mendatangi lokasi jembatan dengan membawa beraneka ragam masakan untuk disantap berama.
Kehadiran mereka di areal jembatan yang memiliki panjang 17 meter, dengan lebar 6 meter yang dikerjakan selama 180 hari kalender, tepatnya sejak Juni hingga Desembar 2017, ditengah guyuran hujan mereka menggelar acara selamatan.
Menurut Kepala Desa Purwamekarm Hj. Emih Fitriah acara selamatan dengan pemotongan tumpeng adalah merupakan sebagai wujud syukur kepada Allah atas selesainya pembangunan Jembatan Baringkung” dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Karwang,” Acara selamatan ini terselenggara inisiatif dan partisipasi gorong royong masyaryarakat sebagai tanda syukur atas selesainya pembangunan Jemabatan Baringkung,” ungkap Emih Fitria kepada lingkarkonsumen.com disela-sela acara selamatan yang digelar di lokasi jembatan.
Sedangkan kata dia, anggaran selamatan tersebut berasal dari swadaya masyarakakat secara gotongroyong. Semenatara pemerintahan desa Purwamekar sifatnya hanya memebrikan ruang dan fasilitas agar acara tersebut berjalan sesuai yang diharapkan oleh masyarakat.
Melihat antusias mayarakat yang datang ke acara selamatan meski diguyur hujan, mereka tetap semangat, dan ini yang membuat kami bangga terhadap mereka”tukasnya.
Di sisi lain, menurutnya, selain menggelar selamatan, malam harinya acara akan dilanjutkan dengan pagelaran seni sunda topeng banjet Kebudayan dan tradisi gotong royong di Desa Purwamekar hingga kini masih tetap dipegang dan terus dipertahankan,
” Tradisi menggelar budaya dan kesenian sunda memang sudah ada sejak dahulu di desa kami yang dilakukan oleh para leluhur.Maka tak ada alasan di sini untuk meninggalkan seni dan budaya sebagai warisan nenek moyang,”pungkasnya.
Pada acara syukuran dan selamatan “Jemabatan Baringkung” tersebut juga dihadiri Camat Rawamert,Dindin Rachmady, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, perangkat desa, BPD, LPM, dan masyarakat umum.
By : Endang syarfudin