Konsumen Indonesia Kurang Minati Mobil "Kotak"
Jakarta I lingkarkonsumen.com - Tidak seperti di negara Jepang, penjualan mobil dengan desain kotak kurang diminati masyarakat Indonesia. Honda telah membuktikan hal itu ketika memasarkan Freed yang memiliki desain kotak sejak 2009.
Lantaran penjualannya yang kurang menggembirakan, pada tahun lalu Honda telah memutuskan untuk menghentikan produksi Freed di Indonesia dan tidak lagi dijual di dalam negeri.
"Orang-orang Indonesia tidak tertarik dengan mobil kotak karena faktor historis saja. Kecuali di Jepang, di kawasan Asia peminat mobil kotak memang kurang. Di sini konsumen maunya desain yang stylish. Peminatnya sih ada, tetapi sedikit sekali," kata Direktur Penjualan dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor (HPM), Jonfis Fandy, di acara Honda Jazz & Honda Brio Tunning Contest, di Jakarta, baru-baru ini.
Setelah menghentikan penjualan Freed, segmentasi kendaraan seharga Rp 300-an juta tersebut kemudian menyebar ke beberapa model seperti Honda BR-V, CR-V, dan HR-V. Ketiga model tersebut terbukti lebih bisa diterima ketimbang tetap mempertahankan Freed. Karenanya, kecil sekali peluang untuk melihat Honda Freed generasi terbaru yang sudah diluncurkan di Jepang untuk bisa dipasarkan juga di Indonesia.
"Kalau dibawa juga ke Indonesia, sampai saat ini kita tidak melihat ada benefitnya buat konsumen. Sementara BR-V, HR-V, dan CR-V, sebulan itu penjualannya kadang-kadang bisa 10.000 unit. Kalau Freed kan paling hanya 1.000 sampai 2.000 unit. Kalau hanya masukkan Freed, sementara tiga ini tidak diluncurkan, kan sayang," ungkap Jonfis.
Lantaran penjualannya yang kurang menggembirakan, pada tahun lalu Honda telah memutuskan untuk menghentikan produksi Freed di Indonesia dan tidak lagi dijual di dalam negeri.
"Orang-orang Indonesia tidak tertarik dengan mobil kotak karena faktor historis saja. Kecuali di Jepang, di kawasan Asia peminat mobil kotak memang kurang. Di sini konsumen maunya desain yang stylish. Peminatnya sih ada, tetapi sedikit sekali," kata Direktur Penjualan dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor (HPM), Jonfis Fandy, di acara Honda Jazz & Honda Brio Tunning Contest, di Jakarta, baru-baru ini.
Setelah menghentikan penjualan Freed, segmentasi kendaraan seharga Rp 300-an juta tersebut kemudian menyebar ke beberapa model seperti Honda BR-V, CR-V, dan HR-V. Ketiga model tersebut terbukti lebih bisa diterima ketimbang tetap mempertahankan Freed. Karenanya, kecil sekali peluang untuk melihat Honda Freed generasi terbaru yang sudah diluncurkan di Jepang untuk bisa dipasarkan juga di Indonesia.
"Kalau dibawa juga ke Indonesia, sampai saat ini kita tidak melihat ada benefitnya buat konsumen. Sementara BR-V, HR-V, dan CR-V, sebulan itu penjualannya kadang-kadang bisa 10.000 unit. Kalau Freed kan paling hanya 1.000 sampai 2.000 unit. Kalau hanya masukkan Freed, sementara tiga ini tidak diluncurkan, kan sayang," ungkap Jonfis.
By : Djunaedy
Sumber : BeritaSatu.com