600 KK Sekitar TPA Jalupang Akan Menikmati Gas Metana Gratis
Ilutrasi Kompor Gas Metana (Dok) |
Karawang I lingkarkonsumen.com - Masyarakat yang menempati seputaran Tempat Pembuangan Akhir TPA Sampah Jalupang akan menikmati Gas Metana secara gratis.
Rencananya, gas yang bersumber dari sampah itu bakal disalurkan kepada 600 Kepala Keluarga (KK) yang berada di sekitar TPA Jalupang.
Gas metana itu akan diberikan kepada masyarakat di sekitar TPA secara gratis dan rencananya pembagian itu akan dilakukan pada 2018
Gas metana itu akan diberikan kepada masyarakat di sekitar TPA secara gratis dan rencananya pembagian itu akan dilakukan pada 2018
Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mulai melakukan pengolahan sampah menjadi gas metana di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Jalupang.
"Gas metana yang dihasilkan dari tumpukan sampah TPA Jalupang sudah diujicoba, hasilnya memuaskan," kata Kabid Kebersihan, Pengolahan Sampah dan Limbah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan setempat Nevi Fatimah saat dihubungi di Karawang, Minggu.
Ia mengatakan, pengolahan sampah di TPA itu cukup bagus. Dampak positifnya, bau timbunan sampah di kawasan TPA menjadi berkurang dan hasil gasnya bisa dimanfaatkan untuk masyarakat.
"Gas metana yang dihasilkan dari tumpukan sampah TPA Jalupang sudah diujicoba, hasilnya memuaskan," kata Kabid Kebersihan, Pengolahan Sampah dan Limbah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan setempat Nevi Fatimah saat dihubungi di Karawang, Minggu.
Ia mengatakan, pengolahan sampah di TPA itu cukup bagus. Dampak positifnya, bau timbunan sampah di kawasan TPA menjadi berkurang dan hasil gasnya bisa dimanfaatkan untuk masyarakat.
Ilutrasi Produksi Gas Metana yang diproduksi dari tempat pembuangan sampah akhir |
Saat ini pihaknya masih melakukan persiapan, yakni mengalokasikan anggaran pipa yang akan menyalurkan gas ke rumah-rumah warga.
Menurut Nevi, pemanfaatan gas metana ini pertama kali dikembangkan di Kabupaten Malang sekitar lima tahun lalu. Sementara di Karawang baru tahun ini dikembangkan dengan dibantu tenaga ahli dari Malang.
Untuk merubah sampah menjadi gas metana diperlukan tumpukan sampah sekitar dua meter yang dipadatkan. Setelah itu pipa dipasang di sampah dan gas metan bisa disalurkan.
"Gas metana dihasilkan dari pembusukan sampah. Jadi meskipun sedikit bau tapi itu tidak lama, dan gas itu bisa dimanfaatkan warga," katanya.
Untuk mempercepat pembusukan, pihaknya menggunakan terpal untuk menutupi sampah yang menumpuk. Cara itu dinilai lebih murah dan efektif dibandingkan menggunakan tanah merah yang harganya terlalu mahal.
By : Mahendra