Dampak Pengurangan Kuota, LPG 3 kg Langka di Pangandaran Jabar
Pangandaran Jabar l lingkarkonsumen.com - Gas elpiji ukuran tiga kilogram di Kabupaten Pangandaran kembali langka. Selain sulit didapat, harganya pun cukup tinggi. Kelangkaan ini, terjadi akibat dari berkurangnya kuota gas elpiji ukuran tiga kilogram dari agen ke pangkalan.
Sementara itu, permintaan pengguna gas bersubsidi di Kabupaten Pangandaran terus meningkat. Bahkan, akibat langka sebagian warga terpaksa baralih menggunakan kayu bakar.
Imas, warga Dusun Karangsari Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran, mengatakan, gas elpiji ukuran tiga kilogram selain sulit harganya pun cukup tinggi. Ia mengungkapkan harga penjualan dari pengecer cukup bervariasi, mulai mulai Rp. 22 ribu hingga Rp. 27 ribu per tabungnya.
“Saya terpaksa beralih menggunakan kayu bakar untuk memasak karena saya kesulitan mendapat gas tabung tiga kilogram. Kalaupun ada, harganya cukup tinggi,” kata Imas (08/08).
Sementara itu, Slamet, salah satu pengecer asal Dusun Karangsalam Desa Pananjung, mengatakan, dirinya terpaksa membawa pulang kembali tabung kosongnya lantaran di pangakalan juga mengalami kekosongan.
“Mau apa lagi, soalnya di pangakalan juga kosong. Makanya saya pulang dengan tabung kosong,” ujarnya.
Saat dikonfirmasi, Edi Sujarwo, salah satu pemilik pangkalan LPG 3 Kg Pertamina Region Tiga Gas Domestik di Parapat Pangandaran, mengatakan, kelangkaan tersebut akibat kekurangan kuota. Biasanya, ia dalam sebulan mendapatkan 8.000 lebih tabung. Sementara saat ini ia hanya mendapatkan pasokan 4.300 saja.
“Yang jelas, gas ini langka dari pemasoknya. Dalam sehari, permintaan dari masyarakat untuk satu DO itu sekitar 560 tabung. Dan itu juga kurang. Saya harap ada penambahan kuota, bukannya malah ada pengurangan,” kata Edi (Mad/R6/Koran HR)
(admin Victor)
Sumber : harapanrakyat.com