Penderita TBC Indonesia terbanyak kedua dunia
Banjarmasin l lingkarkonsumen.com - Menteri Kesehatan Profesor Nila Djuwita F Moeloek mengatakan saat ini penderita TBC Indonesia terbanyak kedua di dunia setelah India sehingga harus ada upaya sungguh-sungguh dari seluruh pihak terkait untuk menurunkannya.Menurut Moeloek, dalam dialog dengan direktur rumah sakit se-Kalimantan Selatan dan insan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Ulin Banjarmasin Minggu, tingginya penderita TBC ini harus mendapat perhatian seluruh pihak terkait.
"Saat saya pergi ke beberapa negara, saya ditegur, kenapa banyak warga Indonesia yang terkena TBC, seperti TKI di Malaysia, terpaksa harus dipulangkan karena TBC," katanya.
Bukan hanya pada pasien yang masuk rumah sakit, tetapi juga harus dilakukan intervensi sampai ke keluarganya.
"Begitu ada pasien TBC masuk rumah sakit, hampir bisa dipastikan anggota keluarga lainnya juga akan terkena penyakit tersebut, selanjutnya akan segera bergiliran anggota keluarga tersebut dirujuk ke rumah sakit," katanya.
Sehingga, tambah dia, perlu upaya untuk pencegahan, agar kondisi tersebut tidak terjadi, antara lain dengan melakukan kunjungan secara rutin ke rumah masyarakat, untuk memastikan, bahwa tempat tinggal mereka memiliki sanitasi yang baik sesuai dengan standar kesehatan yang ditetapkan.
Selain itu, perlu dilakukan maping masalah di masing-masing daerah, untuk memastikan penyakit-penyakit apa yang kini berkembang di daerah.
Seperti tentang karias gigi, perlu dilakukan penelitian oleh para dokter gigi, seberapa besar karias gigi masyarakat, jangan-jangan setelah dilakukan penelitian, Indonesia juga terbanyak yang warganya memiliki karias gigi.
"Kondisi-kondisi tersebut, harus mendapatkan perhatian oleh pihak-pihak yang memiliki spesialisasi dibidangnya, jangan sampai kini dokter gigi justru menekuni kosmetik, seperti memasang kawat gigi dan lainnya," katanya.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kalsel Muslim mengungkapkan, saat ini penderita TBC di Kalsel, sudah relatif mengalami penurunan, walaupun penderitanya masih ada.
"Memang secara nasional, penderita TBC terbanyak, namun di Kalsel sudah banyak mengalami penurunan, walaupun masih ada masyarakat yang menderita penyakit menular tersebut," katanya.
Tuberkulosis (TB) yang juga dikenal dengan singkatan TBC, adalah penyakit menular paru-paru yang disebabkan oleh basil Mycobacterium tuberculosis.
Penyakit ini ditularkan dari penderita TB aktif yang batuk dan mengeluarkan titik-titik kecil air liur dan terinhalasi oleh orang sehat yang tidak memiliki kekebalan tubuh terhadap penyakit ini.
TB termasuk dalam 10 besar penyakit yang menyebabkan kematian di dunia. Data WHO menunjukkan bahwa pada tahun 2015, Indonesia termasuk dalam enam besar negara dengan kasus baru TB terbanyak.(ant/*)